Ahmad Fawzy | @bedahplastik
Hidup dengan diabetes membawa serangkaian tantangan yang unik. Penderita perlu memantau kadar gula darah sepanjang hari, tetapi selain itu diabetes, terutama bila dikelola dengan tidak tekun, dapat menyebabkan komplikasi. Salah satu risiko tersebut adalah terbentuknya luka/tukak diabetik pada kaki.
Apa itu luka/tukak diabetik?
Luka/tukak diabetik adalah luka terbuka atau luka yang biasa terjadi pada penderita diabetes. Luka ini dianggap sebagai komplikasi bagi orang yang tidak mengelola dan mengontrol diabetesnya secara teratur. Sekitar 15% penderita diabetes akan mengalami luka/tukak kaki selama hidup mereka dan dari 15% tersebut, sekitar 14-24% akan memerlukan amputasi dan 6% perlu dirawat di rumah sakit karena komplikasi terkait luka/tukak lebih lanjut.
Luka/tukak diabetik adalah komplikasi serius dan harus didiagnosis dan dikelola segera setelah penderita menyadari adanya perubahan pada kulit kakinya. Untuk itu, penderita diabetes perlu memeriksakan diri ke dokter secara rutin.
Kebanyakan luka/tukak terjadi di bagian bawah kaki, di bawah ibu jari kaki atau di telapak kaki, tetapi luka/tukak dapat muncul di mana saja. Jika tidak diobati, luka/tukk kaki dapat mempengaruhi setiap lapisan kulit hingga ke tulang. Dengan pengelolaan yang telaten, luka/tukak kaki dapat dicegah, dideteksi dini dan dapat diobati tanpa amputasi.
Faktor risiko
Faktor risiko utama untuk yang memicu luka/tukak kaki adalah diabetes. Siapa pun yang saat ini hidup dengan diabetes berisiko terkena luka/tukak kaki. Bagi beberapa orang, risiko terkena luka/tukak kaki meningkat. Berikut adalah beberapa hal yang dapat meningkatkan peluang penderita diabetes terkena luka/tukak kaki:
- Penyakit terkait diabetes
- Penyakit mata/retinopati diabetes
- Penyakit jantung
- Penyakit ginjal/nefropati diabetes
- Usia dan jenis kelamin – luka/tukak diabetik paling banyak terjadi pada pria yang lebih tua
- Sepatu yang tidak pas atau alas kaki berkualitas buruk
- Kebersihan yang buruk
- Peningkatan konsumsi alkohol
- Penggunaan tembakau
- Kegemukan
- Pemotongan kuku kaki yang tidak tepat
- Etnis – Ada penelitian yang mengatakan penduduk asli Amerika, etnis Afrika-Amerika, dan Hispanik lebih mungkin mengembangkan luka/tukak diabetes.
Penyebab luka/tukak diabetik
Selain faktor risiko yang disebutkan di atas, sebagian besar luka/tukak diabetik berkembang karena sirkulasi yang buruk. Sirkulasi yang buruk meningkatkan kemungkinan terjadinya luka/tukak yang tidak sembuh-sembuh, karena aliran darah tidak mencapai area tersebut secara umum. Kadar gula darah yang tinggi juga berkontribusi pada penurunan efisiensi penyembuhan, itulah sebabnya mengapa mengelola diabetes sangat penting.
Apakah luka/tukak diabetik pada kaki serius?
Setelah melihat angkanya, jelas bahwa luka/tukak diabetik pada kaki sangat serius. Dari semua amputasi terkait diabetes yang dilakukan, 85% di antaranya dimulai dengan perlukaan/ulserasi kaki. Untuk menghindari komplikasi atau amputasi yang serius, Penderita perlu memperhatikan gejala dan tanda luka/tukak kaki dengan serius dan segera menghubungi Dokter.
Gejala luka/tukak diabetik
Pada penderita diabetes, kerusakan saraf dapat berkembang tanpa disadari. Kerusakan saraf ini secara drastis mengurangi kemampuan untuk merasakan apa pun dan membuatnya lebih sulit untuk melihat perubahan kecil seperti luka, goresan, atau awal luka/tukak.
Karena itulah, untuk menghindari komplikasi, penting untuk mengenali gejala luka/tukak kaki diabetik sejak dini. Karena kerusakan saraf, kebanyakan orang yang mengalami luka/tukak kaki tidak merasakan sakit. Sebaliknya, salah satu gejala atau tanda klinis pertama bahwa penderita memiliki luka/tukak adalah rembesan cairan luka yang sering menodai pakaian, seperti kaus kaki atau sepatu. Beberapa penderita juga mengalami kemerahan atau bengkak jika luka/tukak menjelang terbentuk
Saat melakukan pemeriksaan fisik di rumah, orang yang mengalami luka/tukak sering memiliki jaringan hitam kontras yang mengelilingi luka/tukak yang sedang berkembang (eschar) dan berkembang karena kurangnya aliran darah ke area yang mengalami luka/tukak. Jika tidak diobati, hal ini pada akhirnya akan menyebabkan gangren dan penderita akan mengalami keluarnya cairan yang berbau busuk, rasa sakit yang meningkat, dan mati rasa di area yang terinfeksi.
Kapan harus menemui dokter?
Jika penderita diabetes mengamati ada perubahan warna pada kulit, sangat dianjurkan untuk segera menemui dokter. Jika penderita merasakan sakit atau justru baal/kebas pada kaki, sangat dianjurkan untuk segera menemui dokter. Luka/tukak kaki sering tidak menunjukkan gejala yang nyata sampai infeksi terjadi dan pada saat itu, tindakan yang lebih drastis diperlukan untuk mengatasi masalah tersebut. Agar tetap aman, selalu lebih baik untuk berbicara dengan dokter segera setelah melihat adanya perubahan atau melakukan pemeriksaan rutin.
Dokter menggunakan skala untuk menentukan seberapa serius luka/tukak tersebut. Kriteria berikut membantu menentukan tindakan terbaik untuk mengobati luka/tukak diabetik pada kaki:
0: saat ini tidak menunjukkan tanda-tanda luka/tukak, tetapi kaki berisiko
1: luka/tukak ada, tetapi belum terinfeksi
2: luka/tukak dalam dan terlihat sendi dan/atau tendon
3: luka/tukak berlebihan, terdapat beberapa, atau terdapat abses akibat infeksi
Mendiagnosis dan mengobati luka/tukak diabetik
Rekomendasi utama pengelolaan adalah off-loading, yang pada dasarnya berarti mengurangi beban kerja kaki sebanyak mungkin. Tekanan tambahan pada ekstremitas Anda berkontribusi terhadap infeksi dan perluasan área luka/tukak. Ini adalah salah satu alasan mengapa obesitas merupakan faktor risiko yang sangat besar untuk perkembangan luka/tukak —menambah berat badan berarti menambah tekanan.
Tergantung pada tingkat keparahan luka/tukak Anda, dokter biasanya merekomendasikan obat bersama dengan aksesori pelindung kaki, atau saran prosedur operasi. Ada sepatu untuk kaki diabetes yang tersedia untuk membantu mencegah dan mengurangi luka/tukak bersama dengan gips, penyangga kaki, pembungkus kompresi, dan sisipan sepatu.
Obat
Obat minum untuk pengendalian gula darah pasti rutin diberikan. Bergantung pada situasi, penderita mungkin akan mendapatkan resep antibiotika, atau obat anti-pembekuan darah
Operasi
Pembedahan pada luka/tukak jarang terjadi, tetapi dalam keadaan tertentu, diperlukan. Saat luka/tukak telah berkembang, penderita mungkin perlu pembedahan untuk membersihkan luka, membuang tulang yang terinfeksi, atau menghilangkan kelainan bentuk kaki. Jika keadaan berkembang terlalu jauh, amputasi akan diperlukan. Bila luka dalam kondisi bagus namun sudah 4 minggu tidak menutup biasanya penderita akan diarahkan ke dokter spesialis bedah plastik untuk dilakukan penutupan luka dengan cangkok kulit (skin graft).
Tindakan pencegahan untuk mengurangi risiko luka/tukak diabetik
Untungnya, luka/tukak diabetik pada kaki dapat dicegah. Penderita harus telaten memantau dan mengelola kadar gula darahnya sepanjang hari dan melakukan tindakan pencegahan berikut untuk mengurangi kemungkinan luka/tukak:
- Mencuci, mengeringkan, dan melembabkan kaki setiap hari
- Mengganti kaus kaki sesering mungkin
- Menjaga agar kuku kaki tetap rapi
- Mengenakan alas kaki dan sepatu yang tepat
- Menemui dokter secara teratur
Jika Anda terkena luka/tukak diabetik pada kaki, ada beberapa langkah yang dapat Anda ambil untuk memastikannya tidak terinfeksi. Beberapa di antaranya adalah:
- Sering memandikan kaki dan membersihkan/disinfeksi kulit sekeliing luka/tukak
- Sering mengganti balutan
- Menjalani perawatan enzimatik jika tersedia
- Menggunakan dressing dengan kalsium alginat jika tersedia
Kesimpulan
Hidup dengan diabetes berarti Anda perlu menyesuaikan gaya hidup agar tetap sehat. Meskipun ini mungkin sulit pada awalnya, ini satu-satunya cara untuk memastikan Anda tidak mengalami komplikasi serius, seperti borok kaki. Selama Anda mengelola diabetes Anda, Anda dapat menjalani kehidupan yang normal dan sehat. Ambil setiap dan semua tindakan pencegahan yang diperlukan dan jangan pernah melewatkan kunjungan dokter.