Ahmad Fawzy | @bedahplastik
Sumbing bibir dan/atau celah langit mulut terbentuk ketika dua bagian jaringan wajah tidak menyatu selama perkembangan janin. Ini adalah kelainan bentuk wajah yang paling umum, sekitar satu dari setiap 1.700 bayi memiliki risiko lahir dengan SUmbing bibir dan/atau celah langit mulut. Memiliki anak dengan celah langit-langit atau bibir bukanlah hal yang luar biasa dan sering terjadi tanpa sebab yang jelas. Beberapa faktor dikatakan memainkan setidaknya peran dalam meningkatkan risiko, termasuk:
- Ras dan etnis – Penelitian mengungkapkan anak-anak kulit putih (kaukasia) lebih rentan mengalami sumbing bibir dan/atau celah langit mulut daripada anak-anak keturunan Asia dan Afrika
- Riwayat keluarga yang memilikisumbing bibir dan/atau celah langit mulut
- Ibu merokok atau peminum
- Nutrisi ibu yang tidak bagus selama kehamilan
Mengapa sumbing bibir dan celah langit mulut harus mendapat operasi koreksi yang tepat?
Kesulitan makan
Celah langit mulut membuat bayi sulit minum atau menyusui. Untuk menyusu, bayi menekan puting botol atau payudara ke langit-langit mulut untuk membuat isapan dan mengeluarkan susu. Adanya celah bibir membuat mulut haris menghisap lebih kuat dan tanpa langit-langit mulut utuh, mereka tidak dapat melakukannya secara efisien karena udara dan cairan akan bocor ke dalam hidung. Biasanya setelah lahir dan dalam proses menanti jadwal operasi koreksi, orang tua dihimbau menggunakan alat khusus yang dirancang dengan sistem katup yang berfungsi sebagai langit-langit.
Masalah bicara
Anak-anak yang tidak mendapatkan pengelolaan baik untuk sumbing bibir dan/atau celah langit mulutnya saat bayi sering mengalami kesulitan berbicara atau dipahami oleh teman sebaya, guru, dan kelompok sosial. Salah satu fungsi utama bibir adalah untuk mengicap huruf “B”, “F”, “M, “P”, “V”, “W” sementara langit-langit mulut bertindak sebagai sistem katup untuk menghentikan keluarnya udara dari hidung saat berbicara yang menyebabkan bunyi suara sengau..
Masalah psikologis dan sosial
Dilema psikologis dan sosial dapat timbul dari perbedaan yang nyata dalam penampilan wajah dan masalah bicara, yang dapat disebabkan oleh kondisi sumbing bibir dan/atau celah langit mulut yang tidak dikelola dengan baik. Isu-isu ini dapat menarik perhatian yang tidak diinginkan di sekolah atau di masyarakat, yang dapat melukai kepercayaan diri anak.
Apa yang dimaksud dengan operasi bibir?
Pembedahan koreksi bibir atau labioplasti adalah bagian penting dari pengelolaan untuk anak yang lahir dengan sumbing bibir dan/atau celah langit mulut. Operasi bibir dilakukan sebagai prosedur pertama, dengan tujuan mengembalikan bentuk anatomi bibir anak sebagaimana lazimnya sehingga memudahkan untuk makan, bicara dan secara sosial anak bisa diikutkan dalam pergaulan, dengan sangat memperhatikan kondisi estetik pascaoperasi misalnya tentang parut. Pembedahan koreksi bibir biasanya terjadi ketika anak-anak berusia 10 minggu atau bobot badan 5 kilogram, bugar, tidak pucat, dan tidak sedang dalam kondisi demam atau infeksi.
Apa yang dimaksud dengan operasi langit mulut?
Pembedahan koreksi langit mulut atau palatoplasti biasanya sudah dapat diperbaiki pada usia 9 hingga 12 bulan. Pembedahan ini bertujuan untuk memperbaiki sistem katup mulut, yang mengontrol aliran udara di dalam mulut dan hidung. Pada prosedur ini jaringan langit mulut dibuat irisan untuk bisa didekatkan di tengah-tengah dan dijahittautkan, otot-toto dikorekasi dan sisa kosong jaringan di sisi-sisi langit mulut akan diisi oleh spons jaringan sintetis. Hal yang penting diingat adalah prosedur ini bertujuan untuk juga memperbaiki kualitas bunyi suara anak supaya tidak sengau, karena itu haris dilkukan tidak melebihi usia 3 tahun karena pada titik waktu tersebut, pusat bicara di otak sudah berhenti berkembang dan beradaptasi.
Pengelolaan terpadu untuk anak dengan sumbing bibir dan/atau celah langit mulut melibatkan dokter ahli multidisiplin, biasanya terdiri atas dokter spesialis bedah plastik, dokter telinga hidung dan tenggorokan, dokter gigi anak dan ortodontis;, ahli terapi bicara, dan psikolog. Dengan semua aspek pengelolaan didiskusikan secara terpadu, orang tua dapat merasa yakin akan rencana pengelolaan medis yang terkoordinasi untuk anak-anak mereka.